Aljafa.com – Pembaca yang budiman,masih dalam perjalanan Napak tilas Pangeran Sambernyawa (Raden Mas Said) tokoh yang mengukir sejarah penting di kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Kali ini penulis akan mengulas salah satu peninggalan Pangeran Sambernyawa di wilayah kecamatan Selogiri Wonogiri. Tugu Pusaka Selogiri telah lama menjadi ikon Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Bangunan yang bentuknya menyerupai Candi Sukuh di Karanganyar itu terletak di depan Kantor Kecamatan Selogiri. Tepat di sebelah kanan jalan raya Solo – Wonogiri bila anda melintas dari arah Utara menuju kota Wonogiri.
Banyak cerita yang beredar di masyarakat luas Wonogiri. Mulai dari kalangan akademis, masyarakat umum, hingga kalangan sipiritualis. Tugu yang berada di depan kecamatan Selogiri ini memiliki arti penting bagi seluruh masyarakat Wonogiri, khususnya para pemerhati sejarah leluhur di Nusantara ini
Sejarah Tugu Pusaka Selogiri
Salah satu tokoh yang diberi amanah untuk merawat Tugu Pusaka Selogiri menuturkan sejarah tentang Tugu tersebut. Tugu tersebut bukan sembarang bangunan, di dalamnya terdapat tiga pusaka peninggalan Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa sang pendiri tlatah Kabupaten Wonogiri.
Tiga pusaka itu meliputi keris / duwung Kyai Karawelang, tombak Kyai Totog, dan tombak Kyai Jaladara / Baladewa. Beliau menyampaikan tiga pusaka tersebut merupakan senjata yang digunakan Pangeran Samber Nyawa saat berjuang melawan penjajah Belanda selama 16 tahun pada 1741-1757. Masa itu sejak Pangeran Sambernyawa (Raden Mas Said) pertama kali tiba di tlatah Nglaroh (sekarang menjadi salah satu dusun di Selogiri), beristri dengan Raden Ayu Matah Ati putra Mbah Yai Hasan Nuriman yang makamnya di belakang Prasasti NGLAROH mendirikan pesanggrahan, hingga mendirikan dinasti Mangkunegaran.
Tim Penulis aljafa media mencoba mencari informasi dari berbagai sumber. Dikatan Pusaka tersebut saksi bisu perlawanan Raden Mas Said terhadap penjajah di tlatah Nglaroh. Sebelum diletakkan di tugu, pusaka tersebut disimpan di Praja Mangkunegaran,” kata salah satu warga Gunung Wijil Selogiri Wonogiri (dekat makam putri Matah Ati).
Tujuan Pembangunan tugu
Beliau, menceritakan Tugu Pusaka dibuat KGPAA Mangkunegara VII pada 1935. Tugu dibuat khusus untuk menyimpan tiga pusaka Pangeran Samber Nyawa. Mangkunegara VII memutuskan menyemayamkannya di tlatah Nglaroh sebagai bentuk penghargaan kepada masyarakat Nglaroh dan sekitarnya atas pengorbanan mereka. Karena telah turut berjuang bersama Pangeran Samber Nyawa dalam melawan penjajah hingga akhirnya bisa mendirikan dinasti Mangkunegaran. “Pusaka disemayamkan di Wonogiri dipercaya sebagai penjaga ketenteraman dan kedamaian daerah. Sampai sekarang pusaka itu diyakini punya kekuatan magis. Setiap pekan kedua Bulan Sura pusaka dijamasi di Waduk Gajah Mungkur,” imbuhnya
Saat prosesi jamasan pusaka di Tugu Pusaka Selogiri ada prosesi yang harus dilalui. Pengambilan pusaka dari dalam tugu harus melalui ritual khusus. Tanpa ritual pusaka sulit diambil. Dahulu saat akan dijamasi pernah ada yang ingin mengambil pusaka tanpa ritual. Sebelum berhasil diambil pintu yang terletak di bagian atas tugu malah rusak. Orang tersebut pun gagal mengambil pusaka. Namun, setelah melalui ritual pusaka bisa diambil. Sejak saat itu pengambilan pusaka selalu melalui ritual. “Yang menurunkan [mengambil] pun harus orang khusus, yakni berada dari lingkungan Gunung Wijil [Kelurahan Kaliancar, Selogiri] yang juga diberi amanah sebagai Ketua HKMNS Cabang Selogiri.
Informasi tentang Tugu Pusaka Selogiri
Nama | Tugu Pusaka Selogiri |
---|---|
Lokasi | Desa Selogiri, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah |
Tinggi | 10 meter |
Bahan | Batu alam |
Keunikan | Ukiran-ukiran yang rumit dan halus |
Pertanyaan umum
1. Apa yang membuat Tugu tersebut istimewa?
Tugu tersebut istimewa karena menjadi ikon sejarah dan budaya di Desa Selogiri serta memiliki keunikan dalam ukiran-ukirannya.
2. Bagaimana cara mencapai lokasi tugu?
Untuk mencapai lokasi tugu, Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Lokasinya berada di Desa Selogiri, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
3. Apakah ada jam operasional untuk mengunjungi lokasi?
Lokasi tugu dapat dikunjungi setiap hari tanpa batasan jam operasional.
4. Apa yang dapat saya temukan di sekitar lokasi?
Di sekitar lokasi, Anda dapat menemukan pemandangan alam yang indah, situs-situs bersejarah lainnya, serta kehidupan masyarakat lokal yang kaya akan tradisi dan budaya.
5. Apakah ada fasilitas yang tersedia di sekitar lokasi?
Di sekitar lokasi, Anda dapat menemukan fasilitas seperti tempat parkir, warung makan, dan toilet umum.
6. Apakah ada cerita legenda yang terkait dengan Tugu tersebut?
Ya, konon terdapat cerita legenda yang berkembang mengenai Tugu , namun fakta sejarah yang terverifikasi lebih mendasari pemahaman kita mengenai tugu ini.
7. Apa yang bisa saya lakukan setelah mengunjungi lokasi?
Setelah mengunjungi lokasi, Anda dapat menjelajahi destinasi wisata lain di sekitarnya, mengenal lebih dekat dengan budaya lokal, atau berinteraksi dengan masyarakat setempat.
Penutup
Tugu Pusaka Selogiri merupakan sebuah simbol keagungan sejarah dan keindahan seni ukir yang memikat hati. Keberadaannya menjadi penanda yang mengingatkan kita akan kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki oleh Desa Selogiri.
Meskipun terdapat beberapa kekurangan, kelebihan Tugu dalam menarik minat wisatawan dan memberikan dampak ekonomi positif masih menjadi faktor yang penting untuk dilestarikan. Upaya pelestarian dan perbaikan infrastruktur perlu dilakukan untuk menjaga keberlanjutan warisan budaya yang berharga ini.
Demikian seklumit ulasan tentang Tugu Pusaka Selogiri yang menjadi ikon Kabupaten Wonogiri. Setiap tahunnya dalam acara ulang tahun hari jadi kabupaten Wonogiri,Tugu tersebut selalu menjadi rangkaian Napak tilas Pangeran Sambernyawa tokoh besar yang sangat berpengaruh dalam pergerakan melawan penjajah kolonial Belanda kala itu.
Semoga dengan memahi sejarah para pahlawan, menjadikan embrio semangat generasi penerus bangsa dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.Sekian