Makam Mbah Khasan Nuriman Selogiri
Aljafa.com – Pembaca aljafa media yang budiman, masih dalam perjalanan napak tilas sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia khususnya di wilayah Wonogiri khususnya yang dipimpin Pangeran Sambernyawa (Raden Mas Said). Penulis akan mengajak pembaca sowan ke makam eyang Hasan Nuriman.
Lokasi Makam Kyai Khasan Nuriman
Lokasi makam eyang Hasan Nuriman tak jauh dari Prasasti Nglaroh juga terdapat 2 makam terkait hubungan dengan RM Said yaitu makam Kyai Hasan Nuriman (guru sekaligus mertua beliau) yang berada di sebelah utara dari Prasasti Nglaroh, kemudian ke arah Timur di Gunung Wijil terdapat makam salah satu istri RM Said yaitu Matah Ati (seorang gadis desa yang berhasil mematahkan hati RM Said sehingga beliau menjadikannya sebagai istrinya) yang merupakan putri dari gurunya Kyai Hasan Nuriman tersebut.
Peran Penting Mbah Khasan Nuriman
Sebagai seorang tokoh Spiritual yang berada di belakang tokoh besar seorang Pangeran Sambernyawa dalam pergerakan melawan penjajah kolonial Belanda kala itu. Beliau memiliki peranan penting baik dalam urusan keagamaan juga dalam urusan olah batin. Eyang Hasan Nuriman dikenal sebagai kyai suwuk.
Ada sebuah wilayah yang dulu digunakan untuk berkumpul para pasukan Pangeran Sambernyawa yaitu daerah pule dan sekarang ini lebih dikenal menjadi daerah Desa Pule . Pule merupakan bukti lain yaitu sebagai tempat berkumpulnya para pengikut Samber Nyawa sebelum bergerak melakukan serangan kepada VOC Belanda kala itu. Perang yang berkobar sempat menyebabkan mundurnya pasukan Samber Nyawa, tetapi ketika mendapatkan ilham dari Gusti Alloh di Sendang Siwani maka semangat perjuangan kembali berkobar dan lebih dasyat sehingga VOC Belandapun menjuluki RM Said sebagai Pengeran Sambernyawa dan ditakuti oleh para musuh musuhnya di medan pertempuran.
Oleh karena itu dalam acara napak tilas Pangeran Sambernyawa yang biasa digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun kabupaten Wonogiri,Makam eyang Hasan Nuriman juga area Desa Pule kecamatan Selogiri menjadi lokasi yang penting,bagi peserta Napak tilas Pangeran Sambernyawa.
Silsilah Mbah Khasan Nuriman
Silsilah Eyang Hasan Nuriman Dilihat dari papan silsilah yang yang tertempel di tembok depan makam Eyang Hasan Nuriman bahwa,Eyang Hasan Nuriman putra Panembahan Masjid Wetan, Beliau putra dari R.Ay.Gondomastoko Demak,Beliau putri dari Pangeran Rongga Kusumo, Beliau putra dari Pangeran Rongga Kajiwan, Beliau putra dari INGKANG SINUHUN KANJENG SULTAN AGUNG ANYOKO KUSUMA.
Eyang Hasan Nuriman punya anak putri BRAY Kusuma Matah Hati yang diperistri Pangeran Sambernyawa. Dari pernikahan BRAy Kusuma Matah Hati dengan Pangeran Sambernyawa melahirkan putra yaitu Prabu Hamijoyo. Prabu Hamijoyo punya anak KGPAA Mangkunegara ll.
Makam Eyang Hasan Nuriman banyak didatangi para peziarah. Ada yang dari lingkungan sekitar,kalang pondok pesantren,para pemerhati sejarah,ada juga dari para pelaku laku spiritual.
Dihormati Para Kyai
Belum nama ini ada seorang Kyai (Mbah Yai Zainal Magetan) yang sambang ke rumah penulis aljafa media. Mbah Yai Zainal Magetan dikenal kyai yang nyentrik. Para Yai sepuh di Magetan, Ponorogo, Ngawi dan sekitarnya meyakini Mbah Yai Zainal, sebagai sosok yang Waskita.
Pada saat Mbah yai Zainal Magetan sambang di rumah penulis. Saat ngobrol bersama tamu yang ingin sowan dengan beliau. Spontan beliau berucap ” kene Ono makam wali, sing meh di haul i,ayo aku terne rono pak Tardi. (Dini ada makam waliyullah yang akan diselenggarakan haul,ayo saya diantar ke sana pak Tardi). Penulis dan para tamu spontan kaget,karena sebelumnya beliau belum ada yang memberi tau ,tentang makam Eyang Hasan Nuriman apalagi tentang adanya acara Haul yang akan dilakukan di makam Eyang Hasan Nuriman.
Akhirnya penulis dan beberapa tamu mengantar Mbah yai Zainal untuk ziaroh di makam Eyang Hasan Nuriman. Yang tentunya setelah mendapat ijin dari pak Joko ( juru kunci) . Akhirnya setelah beberapa saat rombongan berziarah di makam Eyang Hasan Nuriman,kami kembali lagi ke rumah penulis.
Mbah yai Zainal berucap,nanti di hari Haul Eyang Hasan Nuriman beliau akan rawuh. Dan ternyata benar Beliau rawuh, kebetulan acara haul tersebut mengundang kyai dari Magetan. Kyai tersebut ialah Gus Toha yang kebetulan juga sudah sangat paham sosok Mbah yai Zainal, jadi Gus Toha tidak kaget.
Demikian seklumit ulasan tentang Makam Eyang Hasan Nuriman,tokoh yang punya andil penting dalam perjalanan perjuangan Pangeran Sambernyawa. Semoga bisa menambah wawasan dan menjadi embrio semangat generasi muda dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.