Aljafa.com – Melanjutkan artikel sebelumnya tentang wisata religi di wilayah Wonogiri, kali ini penulis mengajak Anda untuk menelusuri jejak-jejak peninggalan seorang tokoh yang sangat berpengaruh dalam perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia khususnya di wilayah Wonogiri Jawa Tengah. Beliau adalah Raden Mas Said atau dikenal dengan sebutan Pangeran Sambernyawa. Dalam pergerakan perjuangan Raden Mas Said alias Pangeran Sambernyawa dan pasukan perangnya singgah dibeberapa tempat di antaranya Sendhang Sinongko
Lokasi Sendhang Sinongko
Sendhang Sinongko Berlokasi di Desa Keloran, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Berjarak 5 km dari Kota kecamatan Selogiri. Bila pembaca aljafa.com masuk dari jalur jalan raya Solo Wonogiri, setelah memasuki gapura perbatasan kabupaten Sukoharjo dan Wonogiri, kira kira 2 km pembaca akan menemukan Terminal Bus Krisak Wonogiri.
Di sebelah Terminal Bus Krisak, ada sebuah pasar kecamatan, dari pasar masuk ke arah Selatan. Kira-kira 5 kilometer jarak dari pasar Krisak untuk menuju lokasi Sendhang Sinongko Keloran ,Selogiri, Wonogiri Jawa Tengah. Sendhang Sinangka juga merupakan salah satu tempat yang pernah dijadikan persinggahan oleh Pangeran Sambernyowo (RM. Said).
Sejarah Sendhang Sinangka
Sampai saat ini, tempat ini masih sering dikunjungi oleh warga sekitar bahkan warga luar kota. Banyak orang yang minum, mandi sambil pulang membawa botol berisi air Sendhang Sinangka ini. Konon ceritanya saat RM Said alias Pangeran Sambernyowo sampai di tempat itu, beliau menemukan sebuah Sendhang atau telaga dan disampingnya ada buah nangka yang sudah masak. Buah nangka tersebut akan dimakan RM. Said beserta bala tentaranya. Tetapi anehnya nangka tersebut tidak dapat dibelah.
Setelah merenung sejenak RM. Said memerintahkan bala tentaranya untuk menajamkan senjata di batu yang tidak jauh dari tempat tersebut. Setelah senjata diasah ternyata nangka tersebut bisa dibelah dan dimakan. Lantas RM. Said menyebut Sendhang terserbut dengan nama Sendhang Sinangka dan batu pengasah tersebut dinamakan Watu Kosek.
Watu Kosek berbentuk batu bulat dengan diameter 2 meter, tetapi ada satu sisi yang halus dan rata seperti ungkal (pengasah senjata tajam ). Kondisi Sendhang sinangka sudah mengalami pemugaran. Dan kondisi terakhir adalah sebagai Pasiraman Sendhang Sinangka. Bangunan pasiraman sudah tertutup rapat dengan tembok dan beratapkan atap rumah joglo. Sampai saat ini, pasiraman ini masih dipelihara dan dirawat sebaik-baiknya oleh warga sekitarnya dan juga dari pihak Puro Mangkunegaran Solo serta pemda kabupaten Wonogiri.
Tujuan Pengunjung ke Sendhang Sinangka
Aljafa.com mencoba menggali informasi dari warga sekitar dan beberapa pengunjung Sendhang Sinongko Keloran yang kebetulan saat itu ada di lokasi Sendhang Sinongko. Salah satu dari pengunjung mengatakan kepada penulis. Konon kabarnya, air Sendhang Sinongko untuk diminum dan mandi ini memiliki khasiat sebagai berikut .
- Untuk kejayaan, dalam arti luas berarti derajat dan pangkat juga.
- Untuk menambah kekuatan, untuk menambah kesaktian bagi mereka yang tertarik pada kasekten dan kanuragan.
- Untuk menambah keberanian. Untuk meningkatkan nyali pada orang yang penakut. Cocok bagi security / polisi / tentara / militer yang akan berangkat bertugas ke medan tempur.
- Untuk memudahkan orang yang belajar ilmu kebal karena tuntutan pekerjaan seperti militer/polisi. Untuk mereka yang berada di pihak yang benar dan sedang punya kasus/ perkara di meja pengadilan
Ada juga pengunjung yang bertujuan ingin Napak tilas peninggalan sejarah Raden Mas Said alias Pangeran Sambernyowo. Dari salah satu pengunjung setalah kami tanya tujuannya ke Sendhang Sinongko adalah untuk mengenalkan sejarah kepada beberapa anaknya yang kebetulan ikut ke lokasi Sendhang Sinongko
Berbagai alasan dan tujuan orang yang mendatangi Sendhang Sinongko. Lokasinya yang berada di perbukitan yang masih ditumbuhi pohon-pohon besar menjadikan suasana sejuk. Kami dan beberapa pengunjung menjadi betah ngobrol di lokasi Sendhang Sinongko Keloran ini.
Tak terasa jam di handphone menunjukkan pukul 11.00 akhirnya satu persatu pengunjung salling berpamitan. Masih ada baberapa orang yang masih di bangunan dekat Sendhang Sinongko,kalau dilihat dari nopol kendaraannya , mereka berasal dari luar kota juga terlihat logat bahasa mereka yang bukan menggunakan bahasa Jawa.
Kesimpulan
Para pembaca aljafa.com, di sini penulis hanya menyampaikan situasi di lokasi Sendhang Sinongko juga cerita dan sejarah yang digali dari beberapa sumber di dekat lokasi Sendhang Sinongko. Semoga tulisan ini bermanfaat menambah pengetahuan sejarah perjuangan pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia. Khususnya yang terkait di wilayah Wonogiri Jawa Tengah dengan tokoh Raden Mas Said atau lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Sambernyawa yang makamnya di Mangadeg Karanganyar Jawa Tengah. Semoga dengan mengenal sejarah,kita lebih percaya diri menjadi bangsa Indonesia yang tangguh.