Petilasan Sunan Giri di Wonogiri
Aljafa.com – Dakwah wali songo di bumi Nusantara ini tidak hanya terpusat di satu wilayah saja. Salah satunya di kota Wonogiri Jawa Tengah yang masyarakatnya dulu terkenal abangan. Terdapat tempat “petilasan” Sunan Giri tepatnya di komplek makam hutan ketu / “alas kethu” Wonogiri.
Sejarah Islam di Wonogiri
Tak banyak orang mengetahui, Wonogiri sebenarnya menjadi rute penyebaran Agama Islam di pulau Jawa. Saat itu penyebaran agama dilakukan oleh wali songo. Jejak rute wali songo dalam menyebarkan agama juga melintas di Wonogiri, yakni Sunan Giri atau dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Giri yang makamnya diketahui berada di Gresik, Jawa Timur.
Jejak perjuangan Sunan Gunung Giri itu bisa dilihat dari keberadaan petilasan yang berada di Lingkungan Seneng, Kelurahan Giriwono, Kecamatan / Kabupaten Wonogiri. Di lokasi petilasan masuk dalam kompleks permakaman keluarga besar Raja Mangkunegara, Solo. Petilasan Sunan Gunung Giri yang berupa batu besar itu disendirikan dan dibuat rumah dengan pintu masuk yang dikunci. Karenanya, petilasan itu ada juru kunci yang sudah turun-temurun.
Dari informasi yang aljafa.com kumpulkan, di lokasi petilasan Sunan Giri. Mulai dari juru kunci Mbah Kartosentono mewariskan kepada Mbah Sutotaruna dan sekarang juru kunci petilasan itu dipegang oleh generasi ketiganya, Suwar, 72. Di sekitar bangunan petilasan terdapat makam orang lain. Ada juga makam pejuang kemerdekaan karena di atas nisan terdapat bambu runcing dan bendera merah putih.
Informasi dari Juru Kunci
Di sekeliling permakaman tumbuh pohon jati dengan diameter lebih dari satu meter. Cerita dari juru kunci lama, petilasan Gunung Giri ini merupakan petilasan sunan yang dimakamkan di Gresik, ujar juru kunci petilasan, Suwar. Karena letaknya yang berada di bukit, lokasi itu diberi nama Gunung Giri sesuai dengan keberadaan sunan yang datang ke lokasi tersebut. Petilasan Sunan Gunung Giri berupa batu yang diyakini tempat salat sunan saat itu. Suwar menjelaskan, petilasan yang ada di ruangan adalah sebuah batu yang konon dipercaya sebagai tempat salat Sunan Gunung Giri karena terdapat telapak kaki.
Mbah Suwar sang kuncen”menyatakan, keberadaan petilasan Gunung Giri tak terlepas dari perilaku tirakat Sunang Giri ketika diutus mencari tiang penyangga pembangunan masjid Demak. “Waktu Sunan Giri menggembara sampai hutan Donoloyo, Slogohimo bertemu dengan pemilik hutan kala itu yakni Kiai Donosari dan singgah di Gunung Giri untuk beribadah.” Informasi lain yang berkembang, Sunan Gunung Giri singgah di bukit itu karena sembari menunggu kayu jati yang dialirkan dari Sungai Keduwang yang mengalir hingga Sungai Bengawan Solo menuju Kerajaan Demak.
Banyak versi yang beredar di masyarakat sekitar. Kesimpulannya batu tersebut diyakini sebagai petilasan Sunan Giri saat melintas di wilayah Wonogiri Jawa Tengah. Hingga saat ini tempat tersebut,masih ramai dikunjungi peziarah terutama pada malam Jum’at Kliwon dan Selasa Kliwon. Terlepas tujuan para peziarah datang ke lokasi tersebut, hanya Tuhan dan pribadi masing masing yang tau.
Peziarah yang datang dari berbagai daerah dari masyarakat lokal Wonogiri hingga luar pulau. Dari pejabat, politikus, pelaku spiritual hingga pemuka agama. Untuk mencapai lokasi tersebut, dari pusat kota Wonogiri anda mengambil arah Solo. Setelah di pertigaan lampu merah gunung giri ambil arah kanan hingga masuk kawasan wilayah hutan ketu. Dari pintu masuk hutan ketu lokasi petilasan Sunan Giri berada di sebelah kanan.
Kesimpulan
Semoga ulasan singkat ini menjadi tambahan informasi tentang jejak perjalanan dakwah wali songo di Nusantara. Khususnya di wilayah Wonogiri Jawa Tengah. Dan masih banyak lagi jejak Walisongo di wilayah Wonogiri lainnya.Semoga kita sebagai generasi penerus, tidak melupakan sejarah. Sehingga menambah semangat dalam meneruskan perjuangan dakwah para Walisongo khususnya di wilayah Wonogiri Jawa Tengah. Kita jaga kelestarian peninggalan para Walisongo ini,agar kelak generasi muda tidak kepaten obor. Sekian terima kasih.